Berduyun mengejar sirnanya
berjalan di titinya yang halus dan gagah
tiada tandus cintaku padaNya
tika kekeringan ku membasahi nafasku
dengan zikir munajat untukNya
cuma Dia , Dia Yang Satu
Mendaki jalan itu
terlalu mudah menjangkau langit
awan redup sama menemani
mencari nikmat terpanjat
dengan doa dan syukur
Cuma, meretak nafsu
menyelak pada rupa mentari
melayari di benua hati
mengenal bulan terisi
meniti di titian itu
mampukah diri...
berjalan di titinya yang halus dan gagah
tiada tandus cintaku padaNya
tika kekeringan ku membasahi nafasku
dengan zikir munajat untukNya
cuma Dia , Dia Yang Satu
Mendaki jalan itu
terlalu mudah menjangkau langit
awan redup sama menemani
mencari nikmat terpanjat
dengan doa dan syukur
Cuma, meretak nafsu
menyelak pada rupa mentari
melayari di benua hati
mengenal bulan terisi
meniti di titian itu
mampukah diri...
No comments:
Post a Comment