SekadarNya saja

aku menulis sekarang
kerana aku tahu tak lama akan sia-sia
aku berpikir sekarang
kerana aku mempunyai banyak waktu setelah waktuku

hanya saja…
akal fikir yang kosong
tiada yang berteriak…
tiada yang berbisik…
bahkan tiada desahan nafas
apakah waktuku enggan disisiku?
pertanyaanku tidak masuk akal
kerana aku tahu waktuku hanya milikku
tapi, aku tidak tahu bahwa ianya telah berubah
memasung kunci kekuranganku
dan membelai lembut tubuhku dengan taring racun
aku tidak berusaha untuk mencari kehidupan
kerananya sudah menjadi sesuatu yang berkabut
tiada rasa, tidak merasa
terbang dengan kelemahan yang dipaparkan
dan hilang seperti air yang diminum
inilah waktu setelah waktuku
waktu yang nyata
waktu yang sesungguhnya
dan…

persiapanku tidaklah berguna
harapanku tidaklah terduga
kerana aku meninggalkan keinginanku pada akhir waktu permainanku
membiarkannya tanpa seseorang
jatuh pada carpet putih dengan suara menyayat hati
dengan genggaman tangan disekelilingnya,
dan garis perpisahan yang tak dapat diucapkan
aku meninggalkannya.

sekarang…
aku duduk menatapnya dari jauh
dan menunggu seseorang sepertiku mengambilnya kembali