Perlahan malam merangkak kedasar
memekat dalam secangkir sunyi
kuhirup bersama resahnya mimpi
dalam hening airmata rindu
Semilir tiupan angin nan dingin
beku bisu dikeheningan ini
hadirkan rindu yang dalam
dilorong jiwa yang lesu
sunyi merantai kalbu
membunuh semua gairah hati
tiada nada indah yang terukir
hanya rasa yang seakan mati
sebak mencengkam sanubari
puisi rinduku ...
tertuju hanya padamu
tahukah kau......
aku rindukan kehangatan fajar musim semi
diiringi kicauan burung burung
setelah embun menitis membasahi bumi
memekat dalam secangkir sunyi
kuhirup bersama resahnya mimpi
dalam hening airmata rindu
Semilir tiupan angin nan dingin
beku bisu dikeheningan ini
hadirkan rindu yang dalam
dilorong jiwa yang lesu
sunyi merantai kalbu
membunuh semua gairah hati
tiada nada indah yang terukir
hanya rasa yang seakan mati
sebak mencengkam sanubari
puisi rinduku ...
tertuju hanya padamu
tahukah kau......
aku rindukan kehangatan fajar musim semi
diiringi kicauan burung burung
setelah embun menitis membasahi bumi
No comments:
Post a Comment